script src='http://connect.facebook.net/en_US/all.js#xfbml=1'/>
RSS Feed

spesiasi

Posted by Unknown

Spesiasi merupakan proses pembentukan spesies baru. Ada beberapa pendapat mengenai proses spesiasi. Ada pendapat menyatakan bahwa proses spesiasi hanya terjadi pada masa lampau dan tidak terjadi lagi pada masa kini, sedangkan pendapat lain menyatakan bahwa spesiasi masih berlangsung hingga kini. Untuk memahami proses spesiasi, perlu diingat bahwa keadaan muka bumi pada masa lampau tidak sama dengan saat ini. Permukaan bumi yang semula panas menjadi dingin, daratan mulai terbentuk, dengan demikian terdapatlah habitat baru. Terbentuknya tumbuh-tumbuhan, hutan, padang rumput secara tidak simultan, dan terjadi di sejumlah tempat sehingga meyebabkan timbulnya habitat baru yang sebelumnya tidak ada. Kondisi iklim pada masa lalu juga berubah-ubah. Peristiwa glasiasi, letusan gunung berapi, terbentuknya daratan menyebabkan muka bumi mengalami evolusi yang besar (Waluyo, 2005). Evolusi molekuler meliputi: evolusi makromolekul dan 2) rekonstruksi sejarah evolusi gen dan organisme. Pada organisme tingkat tinggi, kajian asal-usul organisme sangat diuntungkan oleh keberadaan mitokondria dan kloroplas karenad alam kedua organela seluler tersebut diketahui adanya DNA yang berbeda dengan DNA kromosom. Selain itu telah terbukti bahwa DNA mitokondria hanya berasal dari ibu. Untuk inilah telah asal-usul manusia, hewan dan tumbuhan tingkat tinggi banyak dilakukan dengan melakukan analisis DNA mitokondria dengan pendekatan secara molekuler.
Spesiasi membahas tentang transisi mikroevolusi ke makroevolusi. Proses mikroevolusi yang terjadi pada populasi, yaitu seleksi alam, perubahan frekuensi gen, pemeliharaan variasi genetik, ekspresi khusus dari variasi gen, evolusi dari kelamin, sejarah hidup dan alokasi seksual, seleksi seksual, dan konflik genetik. Jembatan antara mikro dan makroevolusi adalah spesiasi, yang bertanggung jawab terhadap keanekaragaman kehidupan (Stearns and Hoekstra, 2003). Spesiasi merupakan proses pembentukan spesies baru dan berbeda dari spesies sebelumnya melalui proses perkembangbiakan natural dalam kerangka evolusi (//media-indonesia.explorasi.htm)
Kehidupan terjadi di dalam kelompok. Para ahli taksonomi memakai segala macam perbedaan, morfologi, tingkah laku dan genetik untuk mengidentifikasi spesies. Mereka mempunyai masalah yang serius untuk memutuskan bagaimana kelompok harus berbeda untuk mengklasifikasikannya ke dalam spesies yang berbeda. Terkadang perbedaan ciri satu spesies dengan spesies lainnya dapat overlap.
Konsep Spesies
Spesies menunjuk dua kategori, yaitu kategori taksonomi dan konsep biologi. Spesies menurut BSC (Biological Species Consept) yang dikemukakan oleh Mayr (1963) adalah suatu kelompok populasi alami yang secara aktual maupun potensial dapat saling kawin (interbreeding) dan kelompok ini secara reproduktif terisolasi dari kelompok yang lainnya. Kriteria yang menentukan keberhasilan reproduksi seksual adalah kemampuan untuk menghasilkan keturunan yang fertil (Stearns and Hoekstra, 2003). Sedangkan spesies menurut kategori taksonomi didasarkan atas perbedaan ciri morfologi atau penampilannya dengan kriteria persamaan ciri dengan anggota lainnya dalam spesies yang bersangkutan (Widodo dkk, 2003).
Spesies dalam pandangan modern adalah suatu golongan populasi yang alami (deme) yang tersendiri secara genetis dan memiliki bersama suatu ″gene pool″ umum. Golongan ini terisolasi secara reproduksi dengan kelompok lainnya. Suatu spesies adalah unit atau kesatuan terbesar dalam populasi, di dalamnya terjadi pertukaran gen atau gene flow. Kebanyakan spesies dipisahkan dengan perbedaan-perbedaan yang nyata secara anatomi, fisiologi dan tingkah laku (Waluyo, 2005). Kriteria yang ditekankan dalam konsep spesies adalah reproduksi, yaitu apakah ada atau tidak ada suatu gene flow secara nyata dan potensial. Jika terdapat isolasi sempurna reproduksi diantara dua populasi yang dari luar hampir menyerupai, atau tidak terjadi gene flow diantara kedua populasi itu, maka kedua populasi dapat dimasukkan dalam dua spesies yang berbeda, tanpa memandang persamaan morfologinya. Jika secara morfologi berbeda tetapi terdapat gene flow yang efektif, maka kedua populasi itu dapat dimasukkan ke dalam satu spesies yang sama. Anatomi, fisiologi, dan tingkah laku hanya berguna sebagai kunci identifikasi dari populasi yang terisolasi secara reproduksi, sifat-sifat tersebut tidak menentukan apakah suatu populasi terdiri dari satu spesies atau lebih (Waluyo, 2005).
Model spesiasi pada tingkat populasi, yaitu:
a. Spesiasi Alopatrik ( Allopatric Speciation)
Terjadinya spesiasi alopatrik banyak dibuktikan melalui studi variasi geografi. Spesies yang beranekaragam secara geografis dari seluruh karakter dapat menghalangi pertukaran gen antara spesies simpatrik. Populasi yang terpisah secara geografis dapat terisolasi oleh kemandulan atau perbedaan perilaku (ketika diuji secara eksperimen) dibandingkan dengan populasi yang berdekatan. Populasi yang terisolasi mungkin tidak dapat melakukan interbreeding jika mereka bertemu, karena bentuknya sangat menyimpang (divergent) dan kemudian masuk ke dalam simpatrik tetapi tidak terjadi interbreeding. Spesiasi alopatrik merupakan mekanisme isolasi yang terjadi gradual. Contoh: Burung Acaulhiza pusilla tersebar luas di benua Australia dan mempunyai suatu populasi yang sedikit berbeda yaitu A. Ewingi. Penjelasan yang amsuk akal adalah selama peristiwa pleistocene glaciation, ketika permukaan laut lebih rendah, Acanthiza menyerbu Tasmania dan membedakan ke dalam A.ewingi yang terisolasi oleh suatu periode glacial, mungkin telah ada A.pusilla pada pulau itu.









Gambar 1. Skema Spesiasi Alopatrik
Schematic representation of allopatric speciation :
  1. splitting up into geographically isolated populations
  2. divergent selection
  3. reproductive isolation at secondary contact
Barrier




A
B
C

Time
Gambar 2. Skema Spesiasi Alopatrik (Sumber: Stearns and Hoekstra, 2003)
Contoh bukti perbedaan alopatrik misalnya hewan air tawar menunjukkan keanekaragaman yang besar di daerah pegunungan yang banyak terisolasi dengan sistem sungai. Pada suatu pulau suatu spesies adalah homogen di atas rentang kontinen yang berbeda dalam hal penampilan, ekologi dan perilaku.
Suatu contoh allopatric speciation lainnya yaitu suatu kelompok ular (garter snake) (Thamnophis) di bagian barat Amerika Utara. Hubungan kompleks antar ras ular Thamnophis. Di dalam kelmpok akuatik, hammondii, gigas, couchi, hydrophila, aquaticus, dan atratus membentuk suatu sekuens/urutan sbspesies allopatric yang melakukan interbreed dimana jika mereka bertemu (daerah abu-abu); tetapi atratus hidup pada waktu sama dengan hammondii tanpa interbreeding. Lebih dari itu, hydrophila melakukan interbreed dengan biscutatus jika mereka bertem, tetapi biscutatus juga melakukan interbreeds dengan anggota kelompok terestrial, yang dengan cara lain memperluas sympatric dengan kelompok akuatik dan tidak melakukan interbreed.
Contoh spesiasi alopatrik lainnya adalah pembentukan spesies burung finch di Kepulauan Galapagos yang dikemukakan oleh Darwin. Spesiasi burung finch termasuk dalam isolasi geografik, spesialisasi ekologi, serta penyebaran kedua dan penguatan. Fenomena penguatan merupakan satu di antara sedikit mekanisme spesiasi di mana seleksi alam mengambil peran (Stearns and Hoekstra, 2003). Menurut Darwin bahwa burung finch berasal dari satu nenek moyang burung yang sama.










Gambar 3. Spesiasi Pada Burung Finch
b. Spesiasi parapatrik/ Semi geografik
Jika seleksi menyokong dua alel berbeda yang berdekatan atau parapatrik, frekuensi sudah dapat ditetapkan. Dengan cukupnya seleksi pada suatu lokus yang berkontribusi terhadap isolasi reproduktif, populasi dapat membedakan kepada spesies yang terisolasi secara reproduktif. Endler (1977) dalam Widodo dkk (2003) berargumen bahwa zona bastar yang biasanya menandai untuk dapat terjadinya kontak sekunder sebenarnya sudah muncul secara in situ (melalui perbedaan populasi parapatrik dan spesies yang muncul juga parapatrik).
Di dalam spesiasi parapatrik tidak ada barier ekstrinsik yang spesifik untuk gene flow. Populasi berlanjut, tetapi populasi tidak kawin secara acak, individu lebih mudah kawin dengan tetangganya secara geografis dari pada individu di dalam cakupan populasi yang berbeda. Individu lebih mungkin untuk kawin dengan tetangganya daripada dengan individu yang ada dalam cakupan Di dalam gaya ini, penyimpangan boleh terjadi oleh karena arus gen dikurangi di dalam populasi dan bermacam-macam tekanan pemilihan ke seberang cakupan populasi. Contoh dari spesiasi parapatrik adalah spesiasi pada rumput jenis Anthoxanthum odoratum.



Anthoxanthum odoratum
Gambar 4. Tumbuhan yang toleran terhadap logam berat
Model lain spesiasi parapatrik adalah model spesiasi stasipatrik dari White (1968,1978 dalam Widodo, 2003:55). White mengamati belalang tanpa sayap, suatu populasi dengan rentang spesies yang luas berbeda dalam konfigurasi kromosomnya. White mengusulkan bahwa suatu aberasi kromosom–mekanisme isolasi parsial-muncul dalam suatu populasi dan memperluas cakupan/rentangannya membentuk suatu ever-expanding zona bastar. Tetapi suatu mutasi chromosom yang menurunkan tingkat kesuburan cukup untuk mempertimbangkan bahwa isolas reproduksi tidak dapat meningkatkan frekuensi kecuali oleh genetic drift di dalam populasi yang sangat terbatas atau kecil, tetapi akhirya model spasipatrik tidak dapat diterima secara luas.
c. Spesiasi Simpatrik
Model spesiasi simpatrik meliputi spesiasi gradual dan spontan. Sebagian besar model spesiasi simpatrik masih dalam kontroversi, kecuali pada model spesiasi spontan dan spesiasi poliploidi yang terjadi pada tanaman. Jika bastar antara dua spesies diploid membentuk tetraploid akan dapat memperbesar isolasi reproduktif dari tetua yang diploid. Keturunan triploid akibat backcross mempunyai proporsi aneuploidi yang tinggi, karena gamet membawa cacat bawaan. Pembatasan interbreeding diantara bentuk diploid dan tetraploid dapat muncul, tetapi tidak pada poliploidi.
Mutasi tunggal atau perubahan kromosom menimbulkan isolasi reproduktif lengkap di dalam satu tahap tidak akan sukses bereproduksi, kecuali jika ada perkawinan inbreeding (perkawinan dalam keluarga yang membawa mutasi baru). Pada hewan secara umum perkawinan inbreeding tidak biasa terjadi, tetapi pada golongan Chaicidoidea (Hymenoptera) itu biasa terjadi. Keanekaragaman spesies yang tinggi di dalam kelompok dimudahkan oleh perkawinan inbreeding (Askew, 1968 dalam Widodo dkk, 2003). Isolasi reproduktif antar spesies yang berkerabat dekat pada umumnya dapat dihubungkan dengan adanya perbedaan bukan pada lokus gen tunggal, tetapi pada banyak lokus. Kebanyakan spesiasi berlangsung secara gradual , karena tidak sempurnanya gen awal terhadap arus gen (gene flow) menjadi semakin efektif.
Model-model spesiasi simpatrik didasarkan pada seleksi terpecah (distruptive selection), seperti ketika dua homozigot pada satu atau lebih lokus teradaptasi dengan sumber yang berbeda dan hal itu merupakan suatu multiple-niche polymorphism. Contohnya pada serangga herbivora bergenotip AA dan A’A’ teradaptasi dengan spesies tumbuhan 1 dan 2, dimana genotip AA’ tidak teradaptasi dengan baik. Masing-masing homozigot ingin mempunyai fittes lebih tinggi jika dilakukan mating secara assortative dengan genotip yang mirip dan tidak menghasilkan keturunan heterozigot yang tidak fit. Assortative mating mungkin dipertimbangkan adanya lokus B yang dapat mempengaruhi perilaku kawin maupun mendorong serangga untuk memilih inang spesifik, yang pada tempat tersebut dapat ditemukan pasangan dan kemudian dapat bertelur. Jika BB dan Bb kawin hanya pada inang 2, perbedaan dalam pemilihan inang dapat mendasari terjadinya pengasingan/ isolasi reproduktif. Banyak dari serangga herbivora yang merupakan spesies yang berkerabat dekat dibatasi oleh perbedaan inang, terutama untuk pemenuhan kebutuhan makan, mating/kawin.
  1. small divergen leading to learning to some degree of genetic separation within a single population
  2. further differentistion and genetic separation produce complete reproductive isolation.
Cntoh simpatrik yaitu spesies baru rumput rawa payau yang berasal dari sepanjang pantai Inggris selatan pada tahun 1870-an. Rumput ini adalah suatu allopoliploid yang diturunkan dari spesies Eropa (Spartina maritima) dan spesies Amerika (Spartina alternaflora). Benih dari spesies Amerika terselip di pemberat kapal dan tidak sengaja terbawa masuk ke Inggris pada awal abad ke-19. Tumbuhan pendatang itu berhibridisasi dengan spesies lokal, dan akhirnya menghasilkan spesies keiga (Spartina anglica), yang secara morfologi berbeda dan terisolasi secara reproduktif dari kedua spesies tetuanya, berkembang sebagai suatu allopoliploid. Jumlah kromosom konsisten dengan mekanisme spesiasi ini. Untuk S. Maritima, 2n=60, S.alternaflora, 2n=62, dan untuk spesies baru itu, S.anglica, 2n=122. Sejak awal S.anglica telah tersebar dipantai Inggris dan menyumbat muara sebagai gulma. Spesiasi simpatrik dapat terjadi dalam evolusi hewan. Masing-masing spesies pohon ara diserbuki oleh suatu spesies tawon tertentu, yang kawin dan meletakkan telurnya di pohon ara. Suatu perubahan genetik yang menyebabkan tawon untuk memilih spesies pohon ara yang berbeda akan memisahkan individu yang kawin dari fenotipe yang baru ini dari populasi tetuanya, dan hal ini akan mengkibatkan perubahan evolusioner lebih lanjut. Suatu polimorfismeseimang bersama dengan perkawinan asortatif dapat menghasilkan spesies simpatrik (Campbell et all, 2000:49).


A
B

Gambar 8. Skema spesiasi simpatrik (Sumber: Stearns and Hoekstra, 2003)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, tanpa tahun. The Life System. http://www.eesc.columbia.....TheLifeSystem.htm
Anonim. tanpa tahun. Speciation. http:www//biology.iupui.edu.fbiocoursesfch2spec.html
Campbell, Reece, Mitchell. 2000. Biologi. Jilid II, edisi kelima. Jakarta: Erlangga
Farabee. M.J. 2000. Evolution II. http://www.estrellamountain.edu...evolutionII.html.
Stearns.Stephen,Hoekstra,Rolf. 2003. Evolution an introduction. New York:Oxford
Waluyo, L. 2005. Evolusi Organik. UMM Press. Malang.
Widodo dkk. 2003. Evolusi. P.MIPA. UM. Dirjen Dikti. Depdiknas.
Ayo Sobat komentarnya jangan lupa.. biar tambah semangat yang update artikel, Terima kasih atas komentarnya ..
Silahkan Komentar

0 komentar:

Posting Komentar